INHIL (RIAUPOS.CO) - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Hj Zulaikhah Wardan, menjelaskan secara gamblang tentang strategis pencegahan stunting.
Penjelasan ini dia sampaikan ketika menggelar dialog dengan 10 media nasional secara virtual, akhir pekan lalu. Maka itu keberadaan Tim Pelaksana Gerakan Satu Hati (GSH) Jilid II, merupakan upaya dalam menuntaskan stunting.
Adapun beberapa media nasional yang mewawancara Ketua TP PKK Inhil itu, antara lain Media Indonesia, Viva, Indonesia Time. Hal itu merupakan bukti bahwa program tersebut telah menjadi isu secara nasional. “GSH Jilid II 2021 merupakan upaya intervensi pemerintah daerah untuk menuntaskan kasus stunting secara masif dengan menggerakkan kepedulian banyak pihak,“ paparnya.
Adapun konsep dari GSH Jilid 2, lanjut Zulaikhah dengan mengangkat tema “Gerak TP PKK Atasi Gizi Buruk dan Gizi Kurang di Kabupaten Inhil’’. Maka diperlukan dukungan dari banyak pihak terkait. “Ini juga merupakan gerakan kepedulian semua pihak terutama OPD, perusahaan, perbankan, dan pihak lain yang sifatnya tidak mengikat,“ jelasnya.
Sehingga bergerak dalam mengumpulkan donasi. Donasi yang terkumpul dipergunakan untuk membeli susu yang akan disalurkan kepada sasaran yaitu 17 balita gizi buruk dan 368 balita gizi kurang.
Dijelaskanya lagi, untuk balita gizi buruk akan mendapatkan bantuan susu selama 3 bulan. Masing-masing balita mendapat 90 botol susu. Diharapkan dengan susu yg diberikan berat badan dan tinggi badan balita menjadi normal sesuai usianya.
“Sedangkan untuk balita gizi kurang akan diberikan bantuan susu selama 1,5 bulan. Masing-masing balita mendapat susu sebanyak 3 kotak,“ terangnya.
Selama balita mengonsumsi susu yang di berikan oleh Ketua TP PKK, pihak kecamatan dan Puskesmas akan memantau dan didampingi oleh para kader posyandu.(adv)